Selasa, 12 April 2011

Mendapatkan trauma positif

Belajar untuk melibatkan Tuhan dalam langkah yang akan kita ambil berikutnya

Setelah berhasil menghancurkan kota Yerikho, kota Ai-lah yang akan menjadi target berikutnya. Yosua dan  Bangsa Israel mengutus beberapa orang untuk mempelajari dan mengintai kota Ai, dan berita yang didapatkan bahwa "Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu; janganlah kaususahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana sedikit saja." - Yosua 7:3. Karena memandang remeh musuh, Yosua pun tidak meminta keputusan Tuhan, apakah ada penyertaan Tuhan atas peperangan mereka kali ini. Akhirnya hasil peperangan di luar logika, karena pihak Israel kalah telak atas musuh yang mereka pandang remeh tersebut.



Yosua 7:4-5 Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat. 

Kalau kita teliti lebih lanjut, ternyata inti penyebab kekalahan terbesar bagi pihak Israel bukan karena dosa Akhan yang mencuri barang yang seharusnya dimusnahkan, tetapi karena dosa Yosua dan bangsa Israel yang tidak mengikutsertakan Tuhan dalam langkah yang akan mereka ambil berikutnya . Artikel kali ini memang masih berhubungan dengan artikel saya yang sebelumnya yang berjudul "Seberapa  penting engkau melibatkan Tuhan". Saya ditegur Tuhan habis-habisan mengenai hal tersebut, sehingga apa yang saya dapatkan, juga saya bagikan dan menjadi berkat bagi kita semua.

Kalau seandainya Yosua bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu, maka tidak perlu bangsa Israel menjadi tawar hati karena kekalahan mereka yang telak, dan Akhan sekeluarga saja yang harus mati. Namun itulah kehidupan, kadang kita harus belajar dari sebuah peristiwa yang sungguh menyakitkan dan benar-benar melekat dalam memori otak kita agar kita tidak mengulangi sikap seperti itu lagi. Itulah yang saya katakan sebagai "Trauma positif", artinya sebuah trauma yang terjadi dari suatu peristiwa yang menyakitkan dan itu seizin Tuhan, untuk semata-mata membuat kita belajar dari kesalahan kita dan tidak mengulanginya kembali.

Amsal  16:33 Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.

Amsal  19:21 Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana. 

Belajar untuk tidak memandang remeh apapun



Saat dosa Akhan sudah dibereskan, akhirnya Tuhan menyatakan bahwa kota Ai akan dapat mereka musnahkan. " Janganlah takut dan janganlah tawar hati; bawalah seluruh tentara dan bersiaplah, majulah ke Ai. Ketahuilah, Aku serahkan kepadamu raja negeri Ai, rakyatnya, kotanya dan negerinya, dan haruslah kaulakukan kepada Ai dan rajanya, seperti yang kaulakukan kepada Yerikho dan rajanya; hanya barang-barangnya dan ternaknya boleh kamu jarah. Suruhlah orang bersembunyi di belakang kota itu." - Yosua 8:1-2

Perhatikan besar jumlah tentara yang dikirimkan oleh Yosua, yaitu "tiga puluh ribu orang, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, mereka disuruhnya pergi pada waktu malam "- Yosua 8:3. Yosua tidak mengirim 3000 orang seperti jumlah tentara sebelumnya, tapi atas perintah Tuhan, Yosua mengirim 30000 orang, itu pun adalah para pahlawan yang gagah perkasa. Mereka menyerang dengan persiapan strategi yang matang dan tidak asal-asalan seperti yang sebelumnya.

Begitu mudah kita melupakan bagaimana kuasa Tuhan yang sebenarnya telah memampukan kita melalui perjalanan kehidupan ini yang tidak mudah sampai saat ini. Sebelumnya Yosua melibatkan Tuhan atas penyerangan kota Yerikho, namun untuk kota Ai, ia sempat menjadi sombong dan memandang remeh kekuatan lawan. Kita melupakan bahwa bukan karena berapa banyak orang yang beserta kita atau seberapa hebat diri kita, tapi seberapa besar penyertaan Tuhan dalam hidup kita.

Amsal  21:31 Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN.

Yesaya  31:1. Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.

Sikap kita yang menunda-nunda sesuatu yang seharusnya bisa dikerjakan saat itu, adalah contoh bentuk sikap yang memandang remeh persoalan. Kita harus mulai memanajemen waktu kita antara memprioritaskan Tuhan, keluarga, pekerjaan/fungsi di tempat kita berada dan pelayanan rohani.

Belajar bahwa sedikit ragi bisa merusakkan seluruh adonan 

Galatia  5:9 Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.



Yosua 7:1. Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel.

Ragi Akhan memang cukup membuat masalah karena itu membuat Tuhan tidak lagi menyertai bangsa Israel. Tuhan telah menyikapkan bahwa karena dosa satu orang menjadi dosa satu bangsa. Satu bangsa menanggung akibat dari dosa satu orang. Satu celah dosa yang terus tidak dibereskan bisa membuat rusak dan hancur seluruh kehidupan rohani yang telah kita bangun begitu lama. Apakah ragi -ragi kita? apakah dosa-dosa tersembunyi dan kebiasaan-kebiasaan buruk kita yang belum segera kita tanggalkan sampai saat ini ? 

Hanya karena mencuri dan menyimpan barang yang seharusnya dimusnahkan, maka " Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor. Berkatalah Yosua: 'Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini.' Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu. "- Yosua 7: 24-25. Dengan kata lain, Akhan harus mati dan tidak ada sesuatu apapun yang menandakan bahwa Akhan pernah ada di dunia.

Dari bahasa Ibrani, nama Akhan("Akar, Ahar") bermakna " menyusahkan, mencelakakan, mendatangkan kesukaran". Apa saja hal-hal yang bisa mendatangkan murka Tuhan buat kita sendiri? AKHAN-AKHAN DAN SEMUA HAL YANG BERHUBUNGAN, HARUS MATI DAN DILENYAPKAN DARI HIDUP BARU KITA !

Misal saja, mungkin ada para pria yang adalah seorang pemimpin rohani, tapi masih menyukai video-video vulgar adegan seks ataupun gambar-gambar yang menunjukkan bagian yang mengundang hasrat seks para pria. Mereka melihatnya di saat-saat tersembunyi, tidak ada orang lain yang tahu. Mereka berpikiran bahwa menonton hal seperti itu tidak apa-apa, karena mereka tidak akan melakukan hal-hal begituan, tapi kita melupakan bahwa mata kita adalah pelita tubuh. Jika mata kita diberi inputan yang berasal dari iblis, maka tubuh dan pikiran kita akan dipandang Tuhan sebagai suatu kenajisan, dan itu berarti Tuhan tidak akan menyertai hidup kita lagi sejak saat itu. Jahat di mata Tuhan. Bagi para pria tersebut, "Akhan" mereka adalah kompromi dengan ketidakkudusan, itulah Akhan yang akan membuat Tuhan murka.

Saudara, kita sudah belajar 3 hal tersebut, ini akhir zaman, jangan biarkan diri kita disesatkan oleh kebodohan dan racun dunia ini. Akan ada begitu banyak hal yang membuat pikiran kita disesatkan dari jalan kesetiaan mengikut Tuhan Yesus dan ketetapanNya. Mari bersama berjuang bersama saya ! Keep on Fire !

 II Korintus  11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. 

Seperti Yosua mendirikan suatu timbunan batu yang besar yang menjadi ingatan bangsa Israel tentang peristiwa kekalahan mereka dan masalah Akhan, demikianlah Tuhan sedang memberikan suatu trauma positif buat kita agar kita menjadi rendah hati dan tidak mengulangi kesalahan tersebut. :)


- "Setiap kesalahan yang diperbuat selalu ada konsekuensi yang harus kita jalani !"
- Mazmur 119:71. Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar